Salah satu metode pemrograman PLC yang sangat
umum dipergunakan yaitu pemrograman menggunakan ladder diagram.
Metode yang praktis dan cukup mudah dimengerti. Diagram ini terdiri dari dua
buah garis vertical yang melambangkan daya.Komponen-komponen rangkaian
disambungkan sebagai garis-garis horizontal yang merupakan anak tangga.Komponen-komponen
yang dimaksud ditempatkan di antara kedua buah garis vertical ada pun instruksi
instruksi dasar dalam ladder diagram :
1. LOAD
(LD) dan LOAD NOT (LD NOT)
LOAD adalah sambungan langsung dari line dengan logika pensakelarannya seperti sakelar NO, sedangkan LOAD NOT logika pensakelarannya seperti sakelar NC.Instruksi ini dibutuhkan jika urutan kerja pada sistem kendali hanya membutuhkan satu kondisi logic saja untuk satu output. Simbol ladder diagram dari LD dan LD NOT
2. AND dan
AND NOT
Jika memasukkan logika AND maka harus ada
rangkaian yang berada di depannya, karena penyambungannya seri. Logika
pensaklaran AND seperti sakelar NO dan AND NOT seperti saklar NC. Instruksi
tersebut dibutuhkan jika urutan kerja sistem kendali lebih dari satu kondisi
logic yang terpenuhi semuanya untuk memperoleh satu output. Simbol ladder
diagram dari AND dan AND NOT.
3. OR dan
OR NOT
OR dan OR NOT dimasukkan seperti saklar
posisinya paralel dengan rangkaian sebelumnya.instruksi tersebut dibutuhkan
jika urutan kerja sistem kendali membutuhkan salah satu saja dari beberapa
kondisi logic terpasang paralel untuk mengeluarkan satu output.
Logika pensaklaran OR seperti saklar NO dan logika pensaklaran NOT OR
seperti saklar NC. Simbol ladder diagram dari OR dan OR NOT .
4. Out Dan
Out Not
Digunakan untuk mengeluarkan Output jika
semua kondisi logika ladder diagram sudah terpenuhi. . Logika pensaklaran
OUT seperti sakelar NO dan logika pensaklaran OUT NOT seperti sakelar NC.
Simbol ladder diagram dari OUT dan OUT NOT
5. Timer
(TIM) Dan Counter (CNT)
Timer
Timer berfungsi untuk mengaktifkan suatu
keluaran dengan interval waktu yang dapat diatur. Pengaturan waktu dilakukan
melalui nilai setting (preset value). Timer
tersebut akan bekerja bila diberi input dan mendapat pulsa clock. Untuk pulsa
clock sudah disediakan oleh pembuat PLC.Besarnya nilai pulsa clock pada setiap
timer tergantung pada nomor timer yang digunakan. Saat input timer ON
maka timer mulai mencacah pulsa dari 0 sampai preset value. Bila sudah mencapai
preset value maka akan mengaktifkan Outputyang telah ditentukan.
Counter
Fungsi counter adalah mencacah pulsa yang
masuk. Sepintas cara kerja counter dan timer mirip. Perbedaannya adalah timer
mencacah pulsa internal sedangkan counter mencacah pulsa dari luar.
A. Jumlahnya bergantung dari
masing-masing tipe PLC. Jika suatu nomor sudah dipergunakan sebagai
TIMER/COUNTER, maka nomor tersebut tidak boleh lagi dipakai lagi sebagai
TIMER/COUNTER yang lain.
B. Nilai TIMER/COUNTER
bersifat menghitung mundur dari nilai awal yang ditetapkan oleh program.
Setelah hitungan tersebut mencapai angka nol, maka kontak NO TIMER/COUNTER akan
bekerja.
C. TIMER mempunyai batas
hitungan antara 0000 sampai 9999 dalam bentuk BCD (binary Code Decimal)
dan dalam orde sampai 100 ms. Sedangkan COUNTER mempunyai orde angka BCD dan
mempunyai batas antara 0000 sampai dengan 9999.
TIMER
COUNTER
Keterangan
:
Keterangan
:
N : Nomor
T/C
CP : Pulsa
SV : Set Value
R : Reset
3. Function
Block Diagram / Function Plan
Function Block Diagram ,
bahasa pemrograman ini menitikberatkan pada hubungan antara variabel input dan
output berupa gambar blok - blok diagram. Dimana dalam blok - blok tersebut
terdapat fungsi - fungsi tertentu.
4. Structure Text
Structure Text (ST), termasuk high level language umumnya digunakan untuk beberapa prosedur yang
kompleks menggunakan bahasa yang baku untuk menyatakan kondisi
step yang berbeda. Bahasa yang digunakan mirip dengan bahasa pemrograman pada
Pascal.
Instruction List (IL), low level language yaitu pemograman yang menggunakan statement variabel (huruf)
sebagai inputnyadan sangat efektif untuk aplikasi - aplikasi yang kecil
dimana terdapat perintah - perintah yang sudah baku. Bisa menyajikan banyak
input dan output
6. Sequential Function Chart
Sequential
Function Chart, bahasa pemrograman ini dibuat dengan sistem chart yang mempresentasikan
tiap step ke dalam hubungan - hubungan transisi. Di dalam chart terdapat urutan langkah - langkah, transisi, dan percabangan.
EmoticonEmoticon