INSTALASI LISTRIK TENAGA

Pada umumnya Instalasi Listrik Tenaga adalah pemasangan komponen-komponen peralatan listrik untuk melayani perubahan energi listrik menjadi tenaga mekanis dan kimia.
        
Syarat-Syarat Instalasi Listrik Tenaga
Syarat Keamanan
Ø Instalasi listrik tenaga harus dibuat sedemikian rupa sehingga kemung-kinan timbul kecelakaan sangat kecil.
Ø Aman dalam hal ini berarti tidak membahayakan keselamatan jiwa manusia, terjaminnya peralatan dan benda-benda di sekitarnya dari kerusakan akibat adanya gangguan seperti : gangguan hubung singkat, gangguan beban lebih, gangguan tegangan lebih, dan sebagainya.
Syarat Keandalan
Ø Adalah bahwa kelangsungan pemberian/pengaliran arus lis-trik kepada beban/konsumen pemakai listrik harus terjamin secara baik. Jadi instalasi listrik tenaga harus direncanakan sedemikian rupa sehingga kemungkinan / terhentinya aliran listrik adalah sangat kecil.
Klasifikasi Keandalan Beban
·         Beban yang memerlukan keandalan sangat tinggi, karena terhentinya aliran listrik mungkin dapat menyebabkan kematian atau kecelakaan.
·         Beban yang memerlukan keandalan tinggi, dimana jika aliran listrik berhenti tidak menyebabkan kematian manusia, tetapi menyebabkan kerusakan pada beban atau menyebabkan kerugian yang sangat besar.
·         Beban dengan keandalan biasa, apabila aliran listrik terhenti tidak begitu membahayakan dan merugikan.
·         Mutu terjamin, yang dalam hal ini berarti bahwa konsumen mendapat aliran listrik sesuai dengan ukuran normal dari beban.
  Syarat Ekonomis
Ø Instalasi listrik tenaga harus dibuat sedemikian rupa sehingga harga dari keseluruhan instalasi itu, ongkos pemasangan, dan ongkos pemeliharaannya semurah mungkin. Rugi-rugi daya listrik yang hilang harus sekecil mungkin, rugi tegangan maksimal 5 % dari tegangan sumber. Mudah diperluas, bahwa instalasi listrik harus direncanakan pula perluasan beban agar tidak begitu sukar jika diperlukan.
instalasi tenaga

IKSTISAR PUIL 1987 PASAL 520
A1. Pengaman Hubung Singkat Sirkit Cabang (Ps. 520 F), berfungsi sebagai pengaman arus lebih pada suatu sirkit cabang yang mensuplai dua motor atau lebih.
A2. Sirkit Cabang (Ps. 520 C2), berfungsi sebagai penghantar rangkaian akhir yang mensuplai dua motor atau lebih.
B. Pengaman Hubung Singkat Sirkit Motor (Ps. 520 E), berfungsi sebagai pengaman arus lebih sirkit akhir yang mensuplai motor tunggal dari gangguan hubung singkat.
C.  Sarana Pemutus (Ps. 520 H), berfungsi sebagai sarana pemutus (pengisolir) motor dari jaringan apabila akan dilakukan perbaikan pada motor.
D. Kendali Motor (Ps. 520 G), berfungsi sebagai alat pengatur putaran motor, menjalankan motor, membalik arah putaran motor, alat pengasutan motor, memberhentikan motor, dan laian-lain.
E. Pengaman Beban Lebih (Ps. 520 D), berfungsi sebagai pengaman/melindungi motor, peralatan kontrol motor dan hantaran akhir terhadap pemanasan berlebihan akitan beban lebih dan atau motor tidak dapat diasut.
F. Motor Listrik (Ps. 520 A&B), berfungsi sebagai alat yang merubah energi listrik menjadi energi mekanis untuk menggerakkan mesin-mesin pemakai listrik.
G. Grounding System/Pembumian (Ps.520 L), berfungsi mengamankan peralatan instalasi dan motor listrik dari adanya kejut listrik akbitat kebocoran arus.
INSTALASI MOTOR SISTEM NEC
A1. Hantaran Pengisi, suatu hantaran yang digunakan untuk menyuplai tenaga listrik pada suatu kumpulan motor.
A2. Pengaman Hantaran Pengisi, berfungsi sebagai pengaman atau melindungi hantaran pengisi dan alat-alat yang dilayani terhadap arus hubung singkat.
B. Hantara Cabang, suatu hantaran yang digunakan untuk menyuplai tenaga listrik pada motor tunggal.
C. Pengaman Hantaran Edaran Cabang, jenis pengaman ini biasanya berupa sekring (fuse) atau jenis pemutus tenaga (CB), berguna untuk mengamankan hantaran edaran cabang terhadap arus hubung singkat.
D. Pemutus Edaran Cabang, yaitu piranti/alat untuk memutuskan aliran listrik ke motor, jika motor ada gangguan.
E. Pengaman Motor, berfungsi utnuk melindungi motor yang sedang bekerja terhadap kerusakan akiban arus lebih (over current) karena hubung singkat di dalam motor dan melindungi tegangan yang hilang. Biasanya pengaman motor yang dipakai terdiri dari Heater coil/bimetal dan lilitan elektromagnet.
* Heater coil/Bimetal, berfungsi untuk melindungi motor terhadap beban lebih (over load).
* Lilitan elektromagnet, berfungsi untuk melindungi motor terhadap arus hubung singkat (over current).
* Rating ukuran Heater coil/Bimetal dan Lilitan elektromagnet besarnya 125 % dari arus nominal beban penuh motor.
F. Motor Controller, digunakan antara lain untuk :
Menjalankan/mengasut motor
Menghentikan motor
Membalik putaran motor
Mengatur jumlah putaran motor
Alat/piranti pengsutnya dapat berupa saklar bintang (Y)/segitiga(   ), tranfor-mator asut, dan lain-lain.
G. Motor Listrik, berfungsi sebagai alat yang merubah energi listrik menjadi energi mekanis untuk menggerakkan mesin-mesin pemakai listrik.
H. Grounding System/Pembumian, berfungsi mengamankan peralatan instalasi dan motorlistrik dari adanya kejut listrik akibat kebocoran arus.


EmoticonEmoticon